Sekilas Keluarga Ki Hadjar Dewantara dan Pandangannya terhadap wanita
Ki Hadjar Dewantara, nama kecilnya Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Ayahnya bernama Pangeran Soerjaningrat, kakeknya bernama KGPAA Paku Alam III. Pada usia 40 tahun berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara, sehingga beliau dijuluki masyarakat sebagai bangsawan yang merakyat. Beragama Islam, berjiwa nasionalis, patriotis, herois, serta berwawasan Bhinneka Tunggal Ika.
Nyi Hadjar Dewantara, semula bernama Raden Ajeng Sutartinah, lahir pada 14 September 1390 di Yogyakarta. Ayah beliau bernama Kanjeng pangeran Haryo Sasraningrat dan ibunya bernama Radeng Ajeng Mudmainah. Pendidikan beliau adalah Europeesche Lagere School (ELS) dan di rumah mendapat pelajaran membaca buku-buku bahasa jawa, membatik dan kerajinan rumah tangga. Setelah tamat dari ELS beliau mendapat pendidikan guru dari R.M. Rio Gondoatmodjo, kemudian menjadi guru pembantu pada sekolah tersebut. Waktu beliau mengikuti Ki Hadjar Dewantara di negeri Belanda, beliau menyempatkan diri untuk menambah ilmu pendidikan Frobel (Taman Kanak-kanak sehingga dapat menjadi guru).
Keluarga batih Ki Hadjar Dewantara terdiri atas Ki dan Nyi Hadjar Dewantara dan enam orang putera. Dua diantaranya, yang pertama seorang puteri dan yang kedua seorang pria, lahir di Negeri Belanda, pada waktu orangtuanya sedang menjalani hukuman pengasingan. Empat orang lainnya diantaranya terdapat seorang puteri, adalah seorang kelahiran Indonesia. Adapun putera puterinya, yaitu:
-
R.Ay. Niken Wandansari Sutapi Asti, yang lahir pada tahun 1914, dan wafat pada tanggal 31 Januari 2014.
-
R.M. Subroto Aryo Mataram, yang lahir pada tanggal 5 Juni 1917, dan wafat pada tanggal 7 April 1987.
-
R.Ay. Ratih Tarbiyah Saleh Lahade, yang lahir pada tanggal 22 Agustus 1920, dan wafat pada tanggal 15 Juli 1997.
-
R.M. Ontowirjo Sudiro Alimurtolo, yang lahir pada tanggal , dan wafat pada tanggal 9 September 1995.
-
R.M Bambang Sokawati, yang lahir pada tanggal 9 Maret 1930, dan wafat pada tanggal 1 desember 1994.
-
R.M Syalendra Wijaya, yang lahir pada tanggal 28 September 1932, dan wafat pada tanggal 3 Maret 1991.
Banyak sifat-sifat dan tingkah laku pasangan Ki dan Nyi Hadjar Dewantaramereka yang patut kita contoh, antara lain :
-
Keimanan yang kuat dan tawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa
-
Rajin beribadah
-
Gemar infak dan/atau sedekah
-
Pasangan suami isteri yang sangat harmonis.
-
Pasangan suami isteri yang ideal, dan menjadi idola bagi kita semua, khususnya dalam lingkungan keluarga besar Tamansiswa.
-
Wajah mereka selalu cerah dan menunjukan sikap sabar dan bijaksana.
-
Mereka Ikhlas mengabdi, berjiwa nasionalis dan berfikir merdeka,
-
Mereka berdisiplin diri, jujur, berani bertindak karena benar dan bertanggung jawab atas tindakannya,
-
Mereka tidak mau membuat susah dan/atau sulit orang lain.
-
Mereka penuh kasih sayang dan/atau cinta kasih kepada anggota keluarganya,
-
Mereka kreatif, berjiwa besar dan luwes dalam pergaulan,
-
Mereka demokratis dan saling menghargai.
-
Mereka melakukan tugas pokok dan fungsinya menurut kodrat mereka masing-masing.
-
Keturunan bangsawan yang Semula bernama R. M. Suwardi Suryaningrat dan R. Ay. Sutartinah, akan tetapi keduanya tidak pernah menonjolkan asal keturunannya, dan mulai menanggalkannya gelar kebangsawanannya pada tahun 1913 ketika diasingkan di Belanda.
<
Pandangan Ki Hadjar Dewantara terhadap isterinya itu, antara lain:
Sekilas pandangan Ki Hadjar Dewantara terhadap wanita, antara lain:
Kepustakaan: