Ada 'Hajatan Nikah' di SMA Taman Madya IP
SUASANA SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan (IP) Yogyakarta seperti punya hajat pernikahan. Padahal itu, acara gelar budaya adat pengantin Jawa berlangsung di aula sekolah, Sabtu (25/2). Kegiatan tersebut merupakan implementasi materi pembelajaran di dalam project. Seluruh pelaku acara siswa sehingga sekolah bagaikan sedang menikahkan siswa lengkap dengan hiburan kesenian.
Sekretaris Harian Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa Nyi Hermin Trii Prasetyawati MPd yang membuka acara menyatakan pertunjukan budaya adalah pertunjukan yang berhubungan dengan batin. Budaya juga tidak bisa dipisahkan dengan pendidikan.
Sementara Kepala SMA Taman Madya IP Ki Drs Amin Priyanta menyebutkan kegiatan gelar budaya ini bukan hanya agar siswa mengenal budaya Jawa dalam prosesi pernikahan Jawa Yogyakarta tetapi sebagai pelaku dan pelaksana project. "Mulai dari prosesi seserahan, hantaran seserahan hingga ijab kabul dan panggih pengantin yang kesemuanya mengandung ajaran dan filosofi yang tinggi,"kata Amin Priyanta.
Dalam kegiatan ini semua peran dijalankan oleh siswa . Berperan sebagai model pengantin wanita adalah Fiana Oktarina klas XI IPS sedangkan untuk pengantin pria diperankan oleh Androu Piere Muhamad kelas XII IPA. Untuk para orang tua pengantin juga diperankan oleh para siswa. Ayah dari pengantin wanita oleh Hafidh Rafif dan sebagai Ibu diperankan oleh Maida Arundaya kelas X IP. Yang menjadi model ayah pengantin pria adalah Milzam Rayhan P. dan Tri Widyastuti sebagai ibu.
Pembawa acaranya menggunakan empat bahasa, yaitu Siska Mayasari kelas XII IPS dalam Bahasa Indonesia, Putri Yuliantik kelas XII IPA dalam Bahasa Jawa, Farah kelas XII IPA dalam Bahasa Jepang ,dan Alikha Dwi Cintyamurti dalam bahasa Inggris. Sebagai penghulu,saksi pernikahan dan penasihat atau pemberi ular-ular juga dilakukan oleh siswa. Rayendra Pratama Putra sebagai Penghulu, dan Ular-ular di perankan oleh Gerardus Botun Langobelen siswa perantau dari Indonesia Timur NTT.
Ada tarian daerah yang menjadi sajian hiburan. Dua tarian dibawakan siswa kemudian satu tarian dibawakan oleh guru seni budaya Nyi Tri Yuli Setyasari S.Sn si pencetus ide kegiatan ini. (War)