MEMPERKOKOH JALINAN TRIPUSAT PENDIDIKAN UNTUK MEMBANGUN MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA

PENGUATAN JALINAN TRIPUSAT PENDIDIKAN
Keluarga: merupakan tempat pertama bersemainya bibit manusia (awal manusia belajar, terutama kualitas dasar, terutama lagi kualitas dasar hati yang terwujud budi pekerti.
Sekolah: merupakan tempat pendidikan yang dilakukan secara kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler Masyarakat: merupakan tempat pendidikan yang beragam fungsinya dan pada umumnya kurang terpadu dan kurang terkendali.
Catatan: diperlukan konsistensi tripusat pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat) 

PERAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN

Peran keluarga sangat penting karena anak lebih banyak mencurahkan waktunya di keluarga, terutama sewaktu kecil dimana waktu tersebut adalah paling tepat untuk membentuk pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama karakter. Keluarga adalah tempat pertama bersemainya bibit-bibit pendidikan anak, terutama karakter. Para ahli pendidikan karakter sepakat bahwa keluarga merupakan model pendidikan karakter. Jika anak hidup dalam keluarga yang penuh kasih sayang, dia belajar mencintai. Jika anak hidup dalam toleransi, dia belajar menghargai perbedaan dan belajar bersabar.

Jika anak hidup dengan penuh kritikan, dia belajar menyalahkan orang lain. Jika anak hidup dengan penuh permusuhan, dia belajar berkelahi. Jika anak hidup dengan penuh dorongan untuk maju, dia belajar percaya diri. Jika anak hidup dalam keberterimaan dalam keluarga, dia belajar mencintai. Jika anak hidup dengan penghargaan, dia belajar untuk memiliki tujuan. Jika anak hidup dalam keluarga yang adil, dia belajar keadilan. Jika anak hidup dalam keluarga yang jujur, dia belajar tentang kejujuran. Jika anak hidup dalam keluarga yang penuh keramahan, dia belajar bahwa dunia adalah tempat yang indah untuk hidup. Kesepakatan para ahli ini menekankan betapa pentingnya peran keluarga (orang tua anak terutama ibu karena anak lebih banyak waktu dengan ibunya) dalam membentuk karakter anak.

PERAN SEKOLAH DALAM PENDIDIKAN

  • Sekolah seharusnya merupakan taman yang indah bagi anak didik untuk menikmati proses pendidikan
  • Sekolah mengupayakan pendidikan melalui pemberian bekal dasar dan latihan-latihan yang dilakukan secara benar, contoh-contoh, habituasi /pembiasaan, melalui kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Secara kurikuler, nilai-nilai yang dipilih untuk diajarkan diwujudkan dalam bentuk mata pelajaran, yang tentu saja nilai-nilai karakter dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
  • Secara kokurikuler, pendidikan dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan di luar kelas yang terkait langsung pada suatu mata pelajaran, misalnya tugas individu, tugas kelompok, dan pekerjaan rumah
  • Secara ekstrakurikuler, khususnya pendidikan karakter dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan yang bersifat umum dan tidak terkait langsung pada suatu mata pelajaran, misalnya Kepramukaan, Palang Merah Remaja, Festival Seni, dan Olah Raga.
  • Kepala sekolah, guru, konselor, pustakawan, pengelola UKS, dan karyawan menjadi panutan/model karakter yang baik bagi peserta didiknya
  • Latihan-latihan karakter yang dilakukan secara benar dipraktekkan di sekolah dan di kelas melalui arahan, bimbingan, dan fasilitasi kepala sekolah dan guru
  • Terapkan ajaran Ki Hadjar Dewantara: “tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, ing ngarso sung tulodo”. Dibelakang mendorong, ditengah memotivasi/mem-pengaruhi, dan di depan menjadi panutan/ contoh/suritauladan. Terapkan juga prinsip-prinsip asah, asih, asuh, dan sistem among
  • Sekolah menunjukkan dan mempromosi-kan nilai-nilai, norma-norma, sikap, dan perilaku positif yang mereka harapkan dari anak-anak didiknya
  • Kepala sekolah dan guru mengajarkan pengetahuan, kesadaran diri, kecintaan, kerendahan hati, kemauan, kecakapan, dan kebiasaan berkarakter yang baik
  • Pemberdayaan potensi karakter anak didik yang dilakukan melalui fasilitasi dan motivasi oleh kepala sekolah dan guru
  • Pendidikan karakter dapat dilakukan melalui simulasi di sekolah
  • Dapat pula dilakukan melalui kursus pendek tentang pendidikan karakter
  • Dapat dilakukan melalui pengamatan langsung di masyarakat
  • Bahkan dapat pula diwujudkan dalam mata pelajaran pendidikan karakter tersendiri
  • Kunjungan ke tempat-temnpat kerja yang berbeda
  • Mengundang pembicara dari pakar pendidikan karakter Menggunakan audiovisual tentang pendidikan karakter
  • Menggunakan komputer (web-site) tentang pendidikan karakter
  • Menyediakan bacaan tentang karakter
  • Mengadakan pertemuan khusus untuk membahas pendidikan karakter

PERAN MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN

  • Lembaga keagamaan agar mendidik pengikutnya untuk bertoleransi terhadap perbedaan agama
  • Media masa agar menayangkan hal-hal yang memberi pesan positif tentang karakter yang baik dan menghindari hal-hal yang negatif
  • Dunia bisnis dan industri agar memberikan dukungan terhadap pembelajaran anak didik melalui magang, interenship, dan praktek industri yang terkait dengan pekerjaan di industri
  • Organisasi politik dan kemasyarakatan agar memberi contoh tentang harmonisme, perdamai-an, dan toleransi terhadap perbedaan ideologi dari pada konflik/benturan

Download lengkap “MEMPERKOKOH JALINAN TRIPUSAT PENDIDIKAN UNTUK MEMBANGUN MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA” Oleh : Prof. Slamet PH, MA, MEd, MA, MLHR, Ph.D

Download Makalah lengkap Prof. Slamet PH, MA, MEd, MA, MLHR, Ph.D

Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *